Oke, mulai sekarang saya akan meresensi novel yang saya baca nih, itung-itung berbagi pengalaman baca hehe.
Baby Proposal - Karena Cinta Tak Membutuhkan Alasan (Dahlian & Gielda Lafita)
Kemarin saya jalan-jalan ke perpustakaan buat cari bahan bacaan selama libur, dan...
pilihan saya jatuh ke 3 buah buku, salah satunya novel terbitan Gagasmedia ini. Covernya menarik, sinopsisnya pun juga lumayan memikat walau dengan jalan cerita yang dimulai dengan klise : kehamilan karena ketidaksengajaan.
Ceritanya dimulai oleh Karina yang hamil secara tak sengaja oleh laki-laki bernama Daniel. Sejujurnya, ia tak ingin mengurusi anak itu, dan berniat memberikannya pada pihak keluarga laki-laki begitu anak itu lahir, namun takdir berkata lain. Lama kelamaan, benih cintanya tumbuh kepada si jabang bayi. Hatinya yang semula ditutup awan keragu-raguan terhadap Daniel juga akhirnya mengaku dengan tulus.
Ceritanya memang klise, menurut saya. Tapi cara kedua penulis ini membungkusnya dalam sebuah novel 331 halaman tidaklah buruk, lumayan lah. Ceritanya menghayutkan, dengan gaya bahasa yang membuat saya nyaman, karena ejaan kata secara keseluruhan, pengaturan paragraf, alur cerita yang terus maju, dan kejutan kecil di sana sini semuanya sangatlah bagus. Tak terasa saya menamatkannya dalam satu hari saja.
Selain itu, setting pekerjaan Karina sebagai koki cukup mengejutkan saya, mengetahui bagaimana keadaan dapur di restoran hotel ternama dan kesibukannya. Cukup bagus.
Namun, saat saya membaca novel ini, tak disangka saya sering dibuat jengah dengan penggunaan kata sifat yang sama, pada kata umum yang sering keluar. Semisal, kata "mata indah","wajah cantik","rambut lembut" yang terus menerus digunakan tanpa ada variasi. Kemudian, pengaturan kata-katanya memang sudah nyaman di mata, tapi penggunaan bahasanya yang kelewat romantic dan berlebihan, memberi kesan saya sedang menonton sinetron yang dinovelkan.
Kemudian kejadian-kejadian yang sudah bisa ditebak, yang tidak perlu dijelaskan, malah diberi detail, seperti endingnya yang sudah dimengerti akhirnya, malah diperpanjang. Sayang, saya menutupnya tanpa membacanya sampai habis, karena pemberian detail yang tak perlu.
But overall, this one was good. Lumayan untuk mengisi waktu luang yang panjang dan membosankan.
Pesan moral yang saya petik: Hesitate kills the most important feeling.
Rate: 6/10.
Belum mampu membangkitkan minat saya untuk memiliki novel ini atau sekedar membaca ulang.
My opinion :)
novel ini sweet banget... apalagi ending nya..
BalasHapusnumpang nitipin link aku yaa..kalau mau berkunjung juga boleh..
obat kista tradisional.
obat pelangsing herbal.
thanks before..