Okay, lagi pengen ngeresensi buku unik ini nih (lebih tepatnya, komik).
Mat Som.
Oleh: AT
Penerbit Berita Publishing
Awalnya saya gak ngerti kenapa komik Malaysia bisa nyasar sampe ke Indonesia (tapi karena masih satu pulau kayaknya make sense deh).
Ini komik berbahasa Malaysia dan saya sangat menikmati alurnya saat membaca hehe.
Buku ini menggambarkan kisah Mat Som (28 tahun) yang sangat polos dan sederhana yang bekerja sebagai penulis honorer dan belum memiliki pekerjaan tetap. Selama ini hidupnya pun datar-datar saja sebagaimana hidup kebanyakan orang, sampai suatu hari sang ayah mengirimkan surat padanya dan meminta ia agar menikah dengan calon pilihan beliau, Faridah. Saat itu pun Mat Som sebenarnya sedang lajang, namun ada hal yang mengganjal hatinya berkaitan dengan permintaan ayahnya.
Pertama, ia hanya orang biasa yang tak punya pekerjaan tetap. Ia tinggal menumpang pada rumah kawannya yang sederhana. Semuanya serba pas-pasan dan ia belum sanggup membiayai acara pernikahan.
Kedua, ia merasa sedikit penasaran pada seorang gadis yang tinggal di seberang rumahnya. Ia tak pernah bertegur sapa dan hanya melirik satu sama lain. Mat Som ingin sekali bercakap-cakap dengan wanita itu.
Okay, awalnya saya kurang suka membaca buku ini karena penataan gambar dan scenenya kurang rapi. Namun, lama kelamaan saya nggak sadar udah larut dalam karakternya Mat Som yang benar-benar kuat.
Sederhana, polos, apa adanya. Kehidupan masyarakatnya juga digambarkan dengan sangat baik.
Saya orang Indonesia, dan entah mengapa saya senang dengan logat orang Malaysia (saya biasa membaca dengan bersuara pelan).
Semakin larut, saya tidak sadar sudah hampir menamatkannya, namun kisah Mat Som dengan wanita dambaannya belum habis juga. Tepat ketika saya menutup buku ini, terpikir oleh saya mungkin ada jilid duanya. Tapi entah dimana.
This one was good. Satu kata: Melenakan.
Cerminan orang yang sangat apa adanya, namun tidak kritis (seperti Alm. Mula Harahap yang sama apadanya namun kritis).
Rate: 7/10.
Saya iseng buka google dengan mengetikkan kata "Mat Som" dan ternyata buku ini sudah difilmkan. Hmm, no wonder. This one is a legend. Haha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar